Melanoma


Read more about the research on our blog http://scienceblog.cancerresea....rchuk.org/2014/10/14
A new study from Cancer Research UK scientists in Glasgow has shown how melanoma cells follow the ‘trail’ of a naturally-occurring molecule in the body, encouraging this serious type of skin cancer to spread. See how the cells move along this chemical breadcrumb trail and read more about the research on our blog. Videos courtesy of the researchers at the Beatson Institute in Glasgow. Additional video By Fisher K, Pop A, Koh W, Anthis N, Saunders W, Davis G [CC-BY-2.0 (http://creativecommons.org/licenses/by/2.0)], via Wikimedia Commons.


JAKARTA, KOMPAS.TV - Ibu Yasavati Kurnia, membagikan kisahnya sebagai alah satu penyintas kanker kulit melanoma.
Ibu Yasavati mengakui semua itu berawal dari tahi lalat kecil sebesar biji kacang hijau di tepi telapak kaki kanannya.
Ia sudah memiliki tahi lalat itu sejak lahir dan tidak merasakan gejala apa pun.
Namun, mulai tahun 2007 tahi lalat tersebut akan berdarah setelah Ibu Yasavati berjalan cukup jauh atau pun melakukan aktivitas olahraga.
Pada awalnya, ia tak ambil pusing karena menganggap hal itu bisa disebabkan oleh gesekan kaki dengan sepatu saat beraktifivas.
Baca Juga Mengenal Kanker Kulit yang Paling Mematikan, Melanoma! | AYO SEHAT di https://www.kompas.tv/article/....306484/mengenal-kank
Namun, ia sempat bertemu dengan seorang dokter dan memperlihatkan kondisi tahi lalat di kakinya.
Sang dokter beranggapan itu tahi lalat biasa dan menyarankan untuk melakukan biopsi.
Setelah dibiopsi, Ibu Yasavati didiagnosis melanoma maligna.
Ibu Yasavati berkonsultasi dengan ahli bedah dan disarankan operasi yang bernama eksisi luas karena selain pengangkatan tahi lalat yang kecil tadi, seluruh keliling jaringan tahi lalat sebesar 2 cm juga harus diekskavasi sedalam 2 cm.
Sehingga harus dilakukan transplantasi jaringan dan kulit dari paha kiri Ibu Yasavati untuk menutupinya.
Kasus Ibu Yasavati ini diakui masih langka, dokter pun menawarkan untuk mengonsumsi obat minum yang masih dalam masa penelitian.
Ibu Yasavati setuju untuk mengonsumsi obat tersebut selama 1 tahun dan berhasil sembuh dan tidak ada penyebaran kanker melanoma setelahnya.
Ibu Yasavati juga rutin melakukan check-up setiap tahunnya sampai saat ini.
Menurut Dokter Spesialis Kulit & Kelamin, Arini Widodo pengobatan melanoma bisa berbeda-beda tergantung pada kasusnya.
Adapun opsi lain bisa berupa imunoterapi, targeted cells, kemoterapi dan radioterapi yang akan disesuaikan dengan kasus dan ketersedian obat.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/....306489/kisah-ibu-yas


Chelsea was diagnosed with early childhood melanoma and is a multiple melanoma survivor. Chelsea shares her lifelong journey living with melanoma along with helpful tips for early detection and prevention.
Recorded LIVE- #melanomamonday 2021 - Skin Cancer & Melanoma Information Session Webinar
For more information on our Melanoma Information Sessions visit
https://www.melanomanetwork.ca/patienteducation/
Melanoma Patient Stories
https://www.melanomanetwork.ca/patientstories/
Melanoma Early Detection
https://www.melanomanetwork.ca/melanomadetection/
Skin Cancer Prevention
https://www.melanomanetwork.ca/3ways/
Melanoma Support
https://www.melanomanetwork.ca/support/
If you are looking for support, reach us today. We are here to support you through your journey. Contact: Mary Zawadzki B.A, SSW, RSSW
1.877.560.8035 x 108
mzawadzki@melanomanetwork.ca
Thank you to our National Sponsors
Bristol-Myers Squibb Canada: https://www.bms.com/ca/en
Merck Canada: https://www.merck.ca/en/home/
Novartis: https://www.novartis.ca/en
Pfizer: https://www.pfizer.ca/
Sanofi: https://www.sanofi.ca/
Facebook: https://www.facebook.com/melanomanetw...
Instagram: https://www.instagram.com/melanomanet...
Twitter: https://twitter.com/MelanomaNetwork
https://www.melanomanetwork.ca/